Kegiatan ini merupakan salahsatu bentuk nyata gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan yang selama ini melakukan kegiatan bhakti masyarakat (community service) dan pembangunan masyarakat (community development) sebagai wujud dari pengamalan Satya dan Darma Pramuka.
Acara pengukuhan pengurus Pramuka Peduli Penanggulaangan Bencana Kukar ini digelar Kamis, (17/03) pagi di Pondok Pesantren Al-Arsyadi kelurahan Handil Baru Kecamatan Samboja. Sementara untuk pelatihan dilaksanakan di Pondok Pesantren dan Kawasan Pantai Samboja hingga Sabtu, (19/03).
Pramuka Peduli Kwarran Samboja yang berada dikawasan pantai dan hutan tentunya diharapkan mampu membantu dalam penanggulangan bencana, baik itu di air maupun di daratan. Secara umum, tujuan dibentuknya Pramuka Peduli di Kwarran – Kwarran adalah mengembangan potensi gerakan pramuka, baik sebagai pribadi, kelompok, maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Penanggulangan Bencana, dan Pelestarian Lingkungan Hidup, yang diselenggarakan bersama masyarakat, pemerintah, lembaga swadaya dan organisasi masyarakat lainnya.
Menurut Ketua Panitia, Hendra Agustiawan, dikukuhkan dan dilatihnya Pramuka Peduli Penanggulaangan Bencana Kukar di Kwarran Samboja ini diharapkan mampu membantu meringankan beban penderitaan masyarakat yang tertimpa musibah.
”Musibah yang dimaksud diakibatkan bencana alam seperti gempa, longsor, banjir, angin ribut dan lain – lain, termasuk kebakaran dan konflik (pengungsi.red) serta berupa pencegahan terjadinya bencana,” ungkapnya.
Hendra juga menambahkan jika peserta yang mengikuti pelatihan Pramuka Peduli Penanggulaangan Bencana Kukar di Kwarran Samboja ini sebanyak 59 orang. ”yang mengikuti ada 59 orang. 25 orang dari Kwarran samboja dan 30 dari Gudep pesantren Al-Arsyadi. Sisanya berasal dari Kwarran Muara Jawa, Sangasanga, dan Anggana,” paparnya.
Dengan dikukuhkan dan dilatihnya Pramuka Peduli Penanggulaangan Bencana Kukar di Kwarran Samboja ini, diharapkan pada saat terjadi bencana, para anggota pramuka peduli tetap mengutamakan keselamatan diri sendiri sebelum menolong dan tentunya sesuai dengan Standar Operasional Procedur (SOP) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta selalu melakukan koordinasi kepada instansi-instansi terkait dalam hal ini BPBD serta Unit-unit BPBD yang telah ada di kecamatan-kecamatan. (arm)/FH