TENGGARONG - Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kutai Kartanegara (Dispora Kukar) akan menggelar pembukaan lomba olahraga tradisional (Oltrad) dalam rangka memeriahkan Erau Adat Kutai 2024.
Acara ini akan dimulai pada tanggal 21 September di area parkir Jembatan Repo-Repo, Pulau Kumala, Tenggarong.
Awalnya, pembukaan Oltrad direncanakan pada tanggal 22 September bersamaan dengan acara pembukaan Erau.
Namun, dimajukan sehari untuk menghindari penumpukan massa terkait dengan tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada). Perubahan jadwal ini berdasarkan hasil kesempatan antara pihak Kesultanan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar sebagai pelaksana Erau.
Aji Muhammad Ari Junaidi, Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kukar menyatakan bahwa lomba ini tidak hanya bertujuan untuk memeriahkan dan menyukseskan Erau. Namun, juga sebagai sarana pembinaan bagi atlet-atlet berprestasi yang akan mewakili Kukar di ajang nasional.
“Kami menyesuaikan dengan acara pembukaan Erau. Tahun lalu, lomba Oltrad dibuka langsung oleh Bupati Kukar Edi Damansyah. Harapannya, tahun ini juga bisa dibuka kembali oleh bupati,” ujar Ari saat dikonfirmasi usai menghadiri rapat koordinasi persiapan Erau di Pemkab Kukar, Jumat (13/9/2024).
Tujuan utama dari Oltrad ini adalah untuk memasyarakatkan olahraga, serta membudayakan masyarakat agar lebih aktif berolahraga, baik dalam bentuk olahraga tradisional, rekreasi, tantangan, maupun prestasi.
Olahraga tradisional di Kukar telah memberikan kontribusi besar, seperti cabang ketapel yang berhasil menyumbang medali emas di Pornas Bandung. Dispora Kukar berkomitmen untuk terus mengembangkan dan mempopulerkan olahraga tradisional di tengah masyarakat.
Pendaftaran untuk lomba Oltrad telah dibuka sejak Jumat (6/9/2024). Harapannya, peserta dari seluruh kecamatan di Kukar dapat berpartisipasi dengan mengikuti lomba ini.
“Dengan berbagai kegiatan olahraga ini, Dispora Kukar berupaya tidak hanya untuk memeriahkan Erau, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga, baik dalam konteks tradisional maupun modern,” pungkasnya.