Deputi III Kemenpora RI Kunjungi Kutai Kartanegara Untuk Sosiaslisasi DBON

Assisten 3 Totok Heru Subroto membuka kegiatan mewakili Bupati Kukar

Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Raden Isnanta laksanakan Sosialisasi DBON bersama Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kutai Kartanegara hari ini, Kamis (03/08) di Ruang Serba Guna Kantor Bupati Kutai Kartanegara.

Kegiatan yang dibuka oleh Assisten 3 Totok Heru Subroto yang mewakili Bupati Kukar dan dihadiri oleh Kepala Sekretariat DBON Kaltim, Kepala Dispora beserta jajaran, Ketua Umum KONI, Rektor Unikarta, Ketua PGRI Kukar, Ketua KORMI Kukar dan para Ketua Cabor yang termasuk dalam program DBON.

Dalam sambutannya Totok mengucapkan selamat datang di Tenggarong Kutai Kartanegara, suatu kebanggaan dan kehormatan bagi kami atas kesediaan Bapak kepada Raden Isnanta selaku Deputi 3 dan Jajaran Kemenpora hadir di Kutai Kartanegara untuk melihat secara langsung kondisi Pembangunan Kutai Kartanegara secara umum dan Pembangunan Bidang Olah Raga secara khusus.

Totok Melanjutkan, semoga kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah komunikasi dan pengayaan referensi serta penguatan dalam pelaksanaan kebijakan pembangunan Olah Raga di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Totok dalam sambutannya menegaskan bahwa, dalam kaitannya dengan pembangunan olah raga, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, secara umum telah melaksanakan berbagai kebijakan dan strategi yang telah tertuang di dalam RPJMD tahun 2021-2026, antara lain, Memperkuat kelembagaan keolahragaan daerah sampai dengan tingkat kecamatan, Penyediaan sarana dan prasarana olah raga hingga ke desa/kelurahan, Fasilitasi pengembangan minat dan bakat dalam mencetak atlet berprestasi, Fasilitasi kompetisi baik skala lokal, regional hingga internasional.

Foto bersama Deputi III Kemenpora dan Jajaran, Asisten III Pemkab Kukar, Kadispora Kukar dan Staff

Raden Isnanta mengatakan saat diwawancara bahwa DBON adalah program nasional yang diluncurkan oleh presiden yang sifatnya koordinatif, mengkoordinir semua potensi yang terkait dengan pembangunan olahraga.

Deputi 3 melanjutkan, Karena pembangunan olahraga tidak sebatas membangun prestasi saja tapi membuat bangunan budaya olahraga, bangunan membangun karakter bangsa melalui olahraga bahkan juga bisa mendongkrak ekonomi lewat olahraga, jadi bapak presiden menginginkan tujuan besar dan visi besar itu dijalankan secara kolaboratif kalau di pusat ada sekitar 12 Kementerian lembaga terkait kemudian di dalamnya juga ada pemerintah Provinsi Gubernur dan Pemerintah kabupaten kota, tegasnya.

Masih menurut Raden Isnanta, DBON ini merupakan rencana besar yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan yakni seluruh Bupati dan Gubernur seluruh Indonesia karena yang ditangani dan akan dibuat bugar adalah rakyat Indonesia yang jumlahnya 270 Juta lebih.

Kalau semua itu jalan, maka multiplayer efeknya adalah dalam olahraga juga akan memacu pembangunan disemua lini, baik pembangunan Kesehatan, pembangunan hubungan sosial, pembangunan pelajar yang berkarakter sesuai tujuan Pendidikan dan membangun imfrastruktur.

DBON memang menginginkan semua itu bergerak oleh karenanya bukan hanya Dispora saja tapi ada dinas-dinas lain terkait ada juga masyarakat komunitas seperti KONI, KORMI, NPC dan pihak terkait yang semuanya memiliki peran masing-masing.

Itulah tim koordinasi semua komponen itu tadi dijahit menjadi satu kekuatan. Jangan jalan sendiri-sendiri, karena banyak yang terlibat maka dibentuklah tim koordinasi kabupaten kota, harus bupati yang jadi pemimpin dan itu perintah Presiden lewat Perpres. Jadi Bupati menjadi ketua tim koordinasi kabupaten kota dan Gubernur menjadi ketua tim koordinasi provinsi ketua tetap harus pimpinan daerah. Semua tadi digerakkan karena KONI, KORMI, NPC itu bagian dari di dalamnya bukan persaingan, itu adalah sebuah komponen-komponen yang dirangkul menjadi satu kekuatan, tegas Raden Isnanta.