Berbekal hal tersebut, Kwartir Cabang (Kwarcab) gerakan pramuka Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Pelatihan Pembekalan Penyusunan Pertanggung Jawaban Operasional Kwartir yang selenggarakan 17-18 Maret 2016 kemarin.
Acara yang dibuka langsung oleh Ketua Kwarcab gerakan pramuka, Edi Damansyah melalui Wakil ketua bidang keuangan usaha, sarana dan prasarana, H. M. Arsyad ini diberlangsung diruang pertemuan hotel Lizha Tenggarong. Kamis, (17/03/2016) malam.
Ketua Panitia, Wahyuddin Effendi menyampaikan bahwa tujuan Pelatihan Pembekalan Penyusunan Pertanggung Jawaban Operasional Kwartir adalah untuk memberi bekal pengetahuan dan pengalaman terhadap anggota pramuka tentang administrasi keuangan, punyusunan laporan kegiatan dan punyusunan laporan pertanggung jawaban. ”Semoga dalam kegiatan kali ini dapat mendorong gerakan pramuka untuk lebih meningkatkan kontribusinya dalam upaya membentuk karakter kaum muda yang baik sebagai calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan,” ujarnya.
Wahyudin juga menambahkan jika jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 40 orang, terbagi atas 36 orang Ketua Kwartir Ranting (Kwarran) dan Bendahara, 2 orang dari Satuan Karya (Saka) Bhayangkara serta 2 orang dari Saka Wira Kartika.
”Mereka adalah penerima dana bantuan operasional pada september 2015 lalu. Dimana kwartir ranting mendapat Rp. 20 juta, Satuan Karya Bhayangkara dan Wira Kartika masing-masing Rp. 10 juta,” jelas Wahyuddin.
Terkait dengan penggunaan dana tersebut, wahyuddin mengingatkan baik Kwarran maupun Saka harus sudah menyerahkan laporan pertanggungjawabannya ke Kwarcab gerakan pramuka Kukar paling lambat 31 maret 2016 ini.
Sementara itu, Arsyad yang menyampaikan sambutan Ketua Kwacab gerakan pramuka Kukar menyatakan jika gerakan pramuka sebagai wadah pembinaan generasi muda hendaknya sigap dengan kemajuan zaman. Sesuai dengan visinya, gerakan pramuka merupakan salah satu wahana yang tepat bagi pembinaan generasi muda, tetapi dengan segala problematika yang terjadi pada generasi muda yang tidak diimbangi dengan kreatifitas dan inovasi kegiatan gerakan pramuka menyebabkan kurangnya minat generasi muda berperan serta aktif dalam kegiatan kepramukaan. Revitalisasi gerakan pramuka senantiasa muncul guna menegaskan kembali bahwa gerakan pramuka sebagai pendidikan moral, budi pekerti dan kepribadian sehingga dapat membentuk karakter generasi muda yang sesuai dengan cita-cita gerakan pramuka.
”Sehubungan dengan strategisnya peranan gerakan Pramuka dalam membentuk generasi muda yang beriman, bertaqwa dan berbudi pekerti luhur, sehingga gerakan pramuka di Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan extra wajib yang harus dilaksanakan di satuan pendidikan baik formal, maupun nonformal,” terang Arsyad.
Menurutnya, hakekat dasar pendidikan kepramukaan adalah meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan yakni Satya dan Darma Pramuka oleh seluruh peserta didik, sehingga mereka dapat dipersiapkan menjadi kader pimpinan bangsa yang tangguh pada masa depan
Diharapkannya, setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu memahami dan dapat melaksanakan kegiatan pada kwartir dalam hal pembuatan Laporan Kegiatan dan Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku serta mampu mengelola Program Kegiatan Peserta Didik (Prodik) sesuai dengan golongan dan mengelola satuannya.
Dalam kegiatan ini, Kwarcab gerakan pramuka Kukar menghadirkan Diwansyah selaku bendahara Kwarcab gerakan pramuka Kukar, Heriansyah dari Inspektorat dan Ali Husni selaku seketaris Kwarcab gerakan pramuka Kukar serta H. M. Arsyad. (arm)/fh