Meski Terbilang Sangat Baru, Olahraga Bola Sundul Banyak Diminati

Cetak

Seluruh pengurus Askab PSSI Kukar yang baru sepakat memajukan sepakbola Kukar. ( Foto: Heri/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM,TENGGARONG – Olahraga Bola Sundul masih agak asing di Kutai Kartanegara (Kukar). Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar, Awang Ilham mengatakan, Olahraga tradisional atau Oltrad ini, baru saja masuk dan diperkenalkan kepada publik Kukar.

“Olahraga bola sundul ini berasal dari Tanggerang,” kata Awang Ilham kepada korankaltim.com, Senin (14/9/2020).

Meskipun baru, publik Kukar nampaknya sudah cukup meminati olahraga ini. Terbukti dari tingginya animo masyarakat untuk memainkan olahraga yang kini berkembang pesat di Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan.

“Animonya cukup tinggi. Seperti ditunjukan warga di Loa Duri Ilir,” ungkap Ameng sapaan akrab Awang Ilham.

Bukan tanpa sebab, tingginya animo warga Loa Duri Ilir ini karena daerah tersebut adalah tempat pertamakalinya olahraga ini diperkenalkan oleh Dispora Kukar, dengan menggelar pelatihan pelatih dan perlombaan.

“Di Loa Duri ini kami menggelar sosialsiasinya dengan menggelar pelatihan pelatih dan sekaligus lomba,” ungkap mantan sekretaris dewan (sekwan) DPRD Kukar ini.

Pelatihan pelatih serta lomba yang terbuka untuk umum dan pelajar ini, dipusatkan di Kantor Desa Loa Duri Ilir, pada 30 Maret hingga 2 April 2020 lalu.

“Lomba berjalan lancar dan aman, sebab seluruh peserta sangat disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ujar Ameng.

“Pihak pemerintahan desa juga sangat responsif dengan arahan kami, dengan mengumumkan agar warga untuk tidak datang ke lokasi agar tidak terjadi kerumunan. Kesadaran warga ternyata cukup tinggi. Di lokasi hanya ada panitia dan peserta,” sambungnya.

Adapun cara permainan bola sundul tidak menggunakan tangan atau kaki. Hanya menggunakan kepala dengan cara disundul-sundul.

Jumlah pemain terdiri dari empat orang dalam satu regu. Setiap regu boleh mendaftarkan maksimal tujuh pemain, dimana tiga orang pemain sebagai cadangan.

Dua regu bermain saling berhadapan. Bentuk lapangan menyerupai belah ketupat dengan luas 45 meter.

Sistem penilaian menggunakan reli poin layaknya seperti bola voli. Salah satu regu dinyatakan menang jika sudah mencapai angka 17 poin.

 

Penulis : Muhammad Heriansyah

Editor : Rusdi

Sumber : KORANKALTIM.com

Tags: